Nama
: Dika Maryanto
NPM
: 52413446
Kelas
: 3IA21
Mata
Kuliah : Desain pemodelan grafis
Nama Dosen :
Syefani Rahma Deska
Konsep Pemodelan
Grafis
I. Arti kata Desain, Model/Pemodelan, Grafis/Grafik
sesuai dengan Bahasa Indonesia dan bahasa inggris
a. Desain
biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa
digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja,
"desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan
obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk
menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah
rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.
b. Model/Pemodelan
adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,
sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra
(gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.
c. Grafik/Grafis
(dari bahasa Inggris "Graphic") adalah presentasi visual pada sebuah
permukaan seperti dinding, kanvas, layar komputer, kertas, atau batu bertujuan
untuk memberi tanda, informasi, ilustrasi, atau untuk hiburan.Contohnya adalah:
foto, gambar, Line Art, grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain
geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk
kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.Dalam Bahasa Indonesia, kata
"Grafis" sering dikaitkan dengan Seni Grafis (Printmaking) dan Desain
Grafis atau Desain Komunikasi Visual.
II. Pengertian Desain grafis
Desain diterjemahkan sebagai seni
terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata
kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut
hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana,
proposal, atau berbentuk obyek nyata.
Grafika adalah segala cara
pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang
diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak.
Contohnya adalah foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram, tipografi,
angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, dan lain-lain. Seringkali
dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi, dan warna.
Desain grafis adalah suatu bentuk
komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis
diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya,
disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
III. PRINSIP DESAIN GRAFIS
Desain grafis juga memiliki
prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya, prinsip
utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut
komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan
unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak
yang menjadi sasaran pesan.
1.
Kesederhanaan
Hal ini sangat logis demi
kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam
penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan
tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang
ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer
grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid).
Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
2.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau
kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan
seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan
formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan
kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga
menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain.
Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color
(F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan,
maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna
duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak
diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang.
Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada
sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang
dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual
yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
3.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi,
konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga
memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
4.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk
menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain
yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan
memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya
berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada
judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
5.
Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan
unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang
terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik
beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan
atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi
kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
6.
Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar
tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah
karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi
adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden
Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret
bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 :
13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam
termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang
diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita
lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
I. UNSUR DESAIN GRAFIS
Agar desain yang kita hasilkan
menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur dalam desain
grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah
karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur
tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam setiap unsur.
1. Garis
(Line)
Sebuah garis adalah unsur desain
yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga
bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni
a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan
garis putus-putus.
2. Bentuk
(Shape)
Bentuk adalah segala hal yang
memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah
kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
3.
Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan
(corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba.
Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu
permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat
canvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang
(Space)
Ruang merupakan jarak antara
suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur
untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk
fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek
(figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran
(Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam
desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur
ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain
anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu.
6. Warna
(Color)
Warna merupakan unsur penting
dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual
secara jelas
Unsur- Unsur Dalam Seni Rupa atau
Design
1. Titik (Point)
Titik merupakan unsur seni rupa
yang paling sederhana. Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula
dari titik. Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil,
dan merupakan elemen paling dasar dalam seni rupa atau design. Apabila suatu
titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas
akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai peran yang sama dengan elemen seni
yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian
yang terkecil dalam suatu karya seni
2. Garis (Line)
Elemen yang kedua dalam seni rupa
adalah garis, garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat yang
elatis, kaku , dan tegas. Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital,
kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu karya seni, yaitu
sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya seni. Dimana
pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung nilai
artistik dalam karya seni. Kita tahu jika pengolahan suatu garis akan
dihasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan
garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan
sesuai akan menghasilkan nilai artistik Garis dapat dibagi menjadi 2 (Dua),
yaitu:
3. Bidang(Field)
Bidang dalam seni rupa merupakan
bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang. Bidang dalam karya seni rupa
dapat merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan. Bidang-bidang yang
teratur misalnya segitiga, lingkaran, persegi panjang, dan kubus.
Pengomposisian antara bidang-bidang tersebut akan mengasilkan suatu bentuk
karya seni. Bidang dapat terbentuk dari titik, garis dan warna. Ketika kita
membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang segitiga.
4. Ruang (Space)
Ruang sebenarnya tidak dapat
dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah
kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan.
Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang
dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
5. Warna (color)
Warna merupakan elemen yang
paling dominan dalam seni rupa, penggunaan warna mencakup dalam karya seni
lukis, patung, seni desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna bisa berarti
pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda.
6. Tekstur ( Texture )
Tekstur merupakan unsur seni rupa
yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan
diraba oleh 5 panca indera. Fungsi tekstur untuk memberikan watak tertentu pada
bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari
urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk
patung.
7. Bentuk (Shape or form)
Kata bentuk dalam seni rupa
diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Bentuk
hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok
(dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang,
tumbuhan, dsb. Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara
kebetulan (dalam bahasa Inggris disebutshape) yang dipakai juga dengan kata
wujud atau raga. Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan
kebutuhan praktis (penerapan). dalam hal ini bentuk yang diciptakan sesuai dengan
nilai kegunaannya (functional form).Selain itu, bentuk juga diciptakan sebagai
ungkapan perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
PEMAHAMAN DESAIN GRAFIS DI BIDANG
:
Karikatur :
pada bidang karikatur diperlukan
juga sebuah rancangan Desain Grafis untuk membuat gambar lebih baik lagi,
dengan bantuan computer desain karikatur menjadi lebih nyata. Telah dilakukan
berbagai usaha untuk membuat karikatur secara automatis atau semi-automatis
menggunakan teknik grafik komputer. Misalnya, Susan E. Brennan menciptakan
suatu perangkat lunak untuk membuat karikatur secara interaktif. Dalam sistem
yang ia rancang, karikatur dibuat dengan membandingkan dua gambar; gambar wajah
orang yang akan dibuat dikarikaturnya dan wajah orang yang dianggap rata-rata.
Kemudian, wajah pertama dibuat karikaturnya dengan menambahkan perbedaan
antargambar tersebut
Arsitektur :
Dalam setiap rancangannya arsitek
mempresentasikan rencana bangunan dalam media grafis (gambar kerja)+
kelengkapan rincian perancangan dalam bentuk studi(analisa lingkungan), maupun
rencana anggaran&syarat teknis rancangannya.
Jadi Grafis di Arsitektur adalah
grafis teknik(ada skala,ukuran, proyeksi 3D ), untuk presentasi
rancangan(gambar tekniK) sebelum dibangun,supaya para tukang batu tkg kayu,tkg
besi,tk listrik,dst berasatu tujuan membangun bangunan dgn ukuran & material
seperti gambar rancangan yang telah disepakati itu.
Kesenian :
Dalam bidan seni sekarang ini
banya kseni yang menggunakan aplikasi digital untuk membuat suatu karya
seni yang menarik dan lebih modern. hal ini membuat desai grafis masuk ke
dalam seni modern maupun seni yang sudah ada sebelumnya.
Sistem :
banyak aplikasi-aplikasi komputer
ataupun smartPhone yang memudahkan kita dalam mebuat desain ataupun sebuah
karya seni . aplikasi ini menggunakan unsur desai grafis di dalamnya.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar